Rabu, 07 Juli 2010

Majalah Beta Ufo Edisi 16

Daftar Isi

Dari Redaksi 4
Monitor 6
Aktivitas
Gathering, Komunitas BETA-UFO 11 Tahun 7
Investigasi
Foto UFO di Dago Ternyata Pantulan Lampu 9
Laporan Utama
Peradaban di Planet Mars 12
Planet Mars Memang Memiliki Misteri Tersendiri 14
Koloni Rahasia di Mars 16
Profil
Richard C. Hoagland 18
Face on Mars 19
Indonesian X-Files 20
Perjalanan
Astro-UFO Camp: Mencari UFO sampai ke Bosscha 24
Ultra Dimensi
Alien dan Kehidupan Manusia (16)
Mengapa Alien Menculik Manusia? 26
Komunitas
Hasraldi: Gemar Berburu UFO 30
Ufologi
Hubungan Ufologi & Sains 31
Cerpen
Hantu Laut Atlantik 35
Galeri
Ted Jeczalik 38
Opini
Dari Manakah UFO Berasal? 40
SETI
Bagaimana Jika Kita Mendengar Signal ET? 43
Buku 46
Film 48
Games 49
Unik 50

silahkan download disini http://www.mediafire.com/?whxzhitl1lz

Selasa, 06 Juli 2010

Perhitungan jarak berdasarkan signal GPS

T:

Eh,.. gua sebenarnya masih bingung nih,..

J:

Bingung apanya

T:

Gua masih bingung gimana GPS device itu menghitung jaraknya terhadap suatu posisi satelit GPS

J:

Kan tinggal dihitung aja berapa lama waktu yang dibutuhkan semenjak suatu informasi dikirmkan oleh satelit GPS hingga diterima oleh GPS device, gampang kan

T:

Justru itu yang bikin gua bingung, gimana GPS penerima tahu bahwa informasi itu telah dikirimkan, misal 1 detik yang lalu ? Kan komunikasi yang terjadi cuman searah doang, yakni dari satelit ke GPS penerima ....

J:

Oooooooo...... gua mulai nangkep apa yang bikin lu bingung

T:

Kalau udah nangkep, coba jelaskan ke gua biar nggak puyeng lagi kepala gua

J:

Begini bos,.. Antara perangkat GPS penerima dengan satelit GPS yang diatas sono sebenarnya memiliki referensi informasi yang sama.

T:

Referensi informasi yang sama, maksud loe

J:

Maksud gua begini bos ..... Perangkat GPS penerima beserta satelit-satelit GPS yang ada diatas sono, membangkitkan suatu frekuensi dengan kode tertentu yang sama pada saat yang bersamaan. Karena semua hal/kondisi tersebut sama, idealnya nggak ada bedanya dong saat di bandingkan antara kode yang dihasilkan oleh perangkat GPS penerima dengan yang dihasilkan oleh satelit GPS. Karena ada perbedaan jarak antara perangkat GPS dengan satelit GPS maka kode tersebut menjadi tidak sama karena ada delay waktu sebesar T.

T:

Gitu ya ? Tapi gua masih nggak ngerti gimana cara bandinginnya ?

J:

Gua gambar aja ya biar gampang dimengerti.








[navigasi.net] Peta - Umum - Perhitungan jarak berdasarkan sinyal GPS
Gambar 3: Terjadi pergeseran fasa saat sinyal dari satelit diterima oleh perangkat GPS. Pergeseran fasa inilah yang dijadikan ukuran untuk mengetahui jarak dari GPS penerima dengan satelit GPS


J:

Nah coba loe lihat sendiri pada blok berwarna merah dan biru mempunyai bentuk yang sama bukan. masing-masing blok mewakili suatu deretan informasi biner nol (0) dan satu (1). Bedanya blok yang berwarna merah mendahului sebesar T detik dibandingkan blok biru. Perbedaan inilah yang digunakan sebagai dasar perhitungan waktu. Karena kita juga tahu berapa besar kecapatan cahaya (V), maka jarak (L) antara satelit GPS dengan perangkat GPS penerima dengan menggunakan rumus:
L(jarak) = V(kecepatan cahaya) x T(beda waktu)
Perangkat GPS penerima dengan menggunakan suatu logika matematika tertentu akan membaca pola signal yang dia terima untuk kemudian membandingkannya dengan signal yang di bangkitkan sendiri. Apabila pola yang dia cari ditemukan pada signal yang diterima, langkah selanjutnya adalah mencoba membaca perbedaan atau selisih waktu antara dua signal tersebut.

T:

Sinyal GPS bentuknya kotak-kotak begitu ya ?

J:

Nggak juga,.. bentuk sebenarnya sih sinusoida juga ....

T:

Kalau sinusoida begitu, gimana bedain logika 0 dan 1 -nya ?

J:

Wah,.. kok pertanyaan loe kok jadi melebar bos ?

T:

Udah,.... buruan loe jelasin kegua ..... biar tambah clear nih...

J:

Ok-ok,.. gua gambar lagi aja ya ...








[navigasi.net] Peta - Umum - Perhitungan jarak berdasarkan sinyal GPS
Gambar 2: Untuk mewakili data digital 0 dan 1, diperlukan pembalikan sinyal sinusoida


J:

Satelit GPS memancarkan sinyal pembawa informasi dalam bentuk sinusoida juga. Agar mewakili suatu informasi biner tertentu, maka setiap kali terjadi perubahan kode biner dari 0 ke satu atau sebaliknya, sinyal sinusoida tersebut akan dibalik fasanya. Dengan demikian apabila perangkat GPS penerima melihat terjadi perubahan fasa dari sinyal yang dia baca, maka akan diartikan sebagai perindahan logika biner. Pola perubahan kode biner inilah yang seperti gua jelaskan tadi akan coba dicari dan di samaan dengan kode yang dihasilkan/dibangkitkan oleh perangkat GPS penerima itu sendiri. Bila cocok maka akan mulai dihitung pula perbedaaan waktunya. Bila dari hasil perhitungan tersebut terjadi perbedaan waktu dalam batas toleransi yang di-inginkan maka proses perhitungan jarak boleh dianggap valid. Dan untuk lebih tepatnya lagi, nantinya akan dibandingkan dengan hasil perhitungan dengan sinyal yang berasal dari satelit lain, seperti yang pernah gua jelaskan pada artikel sebelumnya.

T:

Batas toleransi perhitungan ?

J:

Yup,.. Bisa aja kan karena pembangkit waktu GPS penerima tidak secanggih apa yang dimiliki satelit mengakibatkan perhitungan waktu saat GPS pertama kali diaktifkan (acquiring satellite), mengakibatkan hasil perhitungan yang "konyol" => misal: dari hasil perhitungan sementara menghasilkan bahwa posisi GPS penerima berada di luar angkasa atau menembus bumi hingga ke sisi yang lain. Hasil perhitungan konyol seperti ini otomatis akan di abaikan dan GPS penerima akan coba untuk terus melakukan kalkulasi ulang berdasarkan informasi-informasi berikutnya yang diterima dari satelit.
Kalau menurut gua sih,. hal ini pula yang mungkin menyebabkan saat kita melihat dilayar GPS -> Satellite Status, terkadang tampak grafik balok yang terisi atau tidak, yakni untuk....








[navigasi.net] Peta - Umum - Perhitungan jarak berdasarkan sinyal GPS
Gambar 1: Contoh tampilan penerimaan sinyal satelit pada perangkat GPS


T:

Ahaa,... gua tahu deh,..
Pasti menurut loe grafik bar yang tidak terisi menunjukkan bahwa GPS penerima sudah menerima dan mengenal sinyal yang dipancarkan oleh satetlit GPS namun belum valid informasi beda waktunya, sedangkan yang sudah terisi penuh menandakan bahwa sinyal tersebut memiliki beda waktu yang berada dalam ambang toleransi sehingga diangap valid... tul kan

J:

Tul sekali... tapi itu asumsi gua doang kok, ngak ada literatur yang menjelaskan secara detil kondisi antara strengthbar yang terisi secara penuh dengan yang masih kosong

T:

Terus kalau tinggi rendahnya strengthbar tersebut menadakan apa dong

J:

Ya, menandakan kuat/lemahnya signal GPS yang diterima ... mirip yang ditunjukkan oleh signal strength yang ada di handphone loe

T:

Wah,.. makin clear nih gua,.. Nah sekarang gua liat ada tulisan "WASS Disabled" nih di Satellite status,.. maksudnya apa ya ?

J:

... Lain kali aja yah gua jelasin,.. ntar kalau kebanyakan, gua takut otak loe bisa terkilir .....gua mo makan dulu nih ....

T:

.... >.... .... %#%#$(*&(*^%^%$%#^*^!@#$@$#@#@ ....


Sumber : navigasi.net

Bagaimana GPS Menentukan suatu lokasi?

T:

Gua masih bingung nih, gimana sih cara kerja GPS sehingga bisa tahu dimana posisi kita saat ini berada

J:

Enggg....... Gua akan coba jelasin yah, moga-moga bisa ngasih gambaran tentang bagaimana prinsip kerja dari penentuan lokasi melalui GPS. Anggaplah loe sekarang lagi bingung nih berada dimana kita saat ini. Loe hanya tahu bahwa posisi saat ini berjarak 7 km dari suatu titik acuan katakanlah "A". Nah coba ambil kertas dan gambar sebuah lingkaran dengan jari-jari yang mewakili 7km.








[navigasi.net] Peta - Umum - Bagaimana GPS menentukan suatu lokasi ?
Gambar 1: Informasi dari satu satelit GPS membentuk sebuah lingkaran. Jar-jari lingkaran tersebut mewakili jarak antara perangkat GPS dengan satelit


T:

Dah,.. udah gua gambar, trus

J:

Nah, disamping acuan titik "A" tersebut loe juga tahu bahwa kita saat ini juga berada sejauh 14 km dari suatu titik dengan nama "B". Coba kamu gambar dan lihat informasi apa yang bisa kamu ambil dari gambar tersebut nantinya.

>








[navigasi.net] Peta - Umum - Bagaimana GPS menentukan suatu lokasi ?
Gambar 1: Informasi jarak yang diberikan dari dua satelit GPS menghasilkan dua lingkaran yang bersinggungan di dua titik.


T:

Gua udah gambar lingkarang dengan jari-jari mewakili 14 km. Dan setelah gua perhati-in lingkaran B tersebut memotong lingkaran A di dua titik. Nah terus gua mesti ngapain lagi

J:

Kedua titik perpotongan tersebut merupakan titik dimana kita berada sekarang. Tapi tentunya nggak mungkinkan kita berada di dua tempat yang berbeda dalam waktu yang bersamaan. Untuk itu kita perlu satu acuan lagi yang akan menentukan dititik mana kita berada dari kedua titik tersebut. Aggaplah loe juga tahu bahwa saat ini kita berada 3 km dari suatu titik reference C yang sudah loe tahu pasti lokasinya. Coba gambar lingkaran dan lihat apa hasilnya.

>








[navigasi.net] Peta - Umum - Bagaimana GPS menentukan suatu lokasi ?
Gambar 3: Dengan tiga buah sinyal satelit GPS maka akan menghasilkan satu titik potong yang menggambarkan dimana lokasi penerima GPS berada


T:

Ahaa,... gua tahu sekarang dimana posisi kita berada, di bulatan kuning ini kan ? Jadi begini ya prinsip kerja GPS, dengan tiga informasi jarak kita sudah mengetahui dimana posisi kita berada

J:

Ya dan Tidak

T:

Maksud loe

J:

Tentunya kita butuh informasi data ketinggian juga dong, sehingga lokasi kita benar-benar unik di bidang tiga dimensi.

T:

Terus gimana dong GPS tahu pada ketinggian berapa kita berada

J:

Untuk mengetahuinya kita butuh satu satelit lagi untuk mendapatkan informasi data ketinggian.

T:

Satu satelit lagi apa hubungannya, maksud gua gimana proses kerjanya

J:

Begini, loe mesti tahu dulu prinsip kerja proses pengiriman data oleh satelit. Saat satelit GPS mengirimkan sinyal kepada GPS penerima, sinyal tersebut berisi informasi posisi satelit dan waktu pengiriman sinyal tersebut. Dengan adanya jarak antara satelit dengan GPS penerima tentunya akan ada perbedaan waktu saat pertama kali sinyal dipancarkan dengan saat diterima oleh perangkat GPS. Kecepatan sinyal yang dipancarkan tersebut adalah setara dengan kecepatan cahaya pada ruang hampa. Namun dengan adanya lapisan atmosfir tentunya kecepatannya ini mengalami perlambatan, tapi dengan suatu metode tertentu kelemahan ini bisa diminimalkan. Anggaplah bahwa ruang antara pemancar dan penerima sinyal berada dalam ruang hampa, sehingga kecepatannya sama dengan kecepatan cahaya. Dengan beda waktu sebesar T, maka diperoleh jarak:
Jarak (S) = Waktu (T) x Kecepatan Cahaya (V)
Jarak (S) inilah yang merupakan jari-jari lingkaran yang kita pergunakan tadi.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa GPS penerima tidak memiliki pembangkit waktu (time generator) secanggih yang dimiliki satelit, sehingga ......

T:

Tunggu bentar, pembangkit waktu itu apa

J:

Pembangkit waktu itu merupakan alat yang digunakan sebagai pedoman penentuan lamanya suatu waktu. Kalau di jam tangan yang loe pakai sekarang ini, pembangkit waktunya berupa sebuah kristal yang bergetar pada frekuensi tertentu. Lama satu detik ditentukan berapa kali satu periode pulsa (satu frekuensi) terjadi, misalkan dalam gambar gua ini satu detik dibentuk dari 6 kali periode yang berarti memiliki frekuensi 6 Hertz.








[navigasi.net] Peta - Umum - Bagaimana GPS menentukan suatu lokasi ?
Gambar 4: Frekuensi merupakan jumlah pulsa yang terjadi selama satu detik


T:

Terus

J:

Nah satelit itu sendiri berada pada ketinggian sekitar 20.200km dari permukaan laut. Bila kecepatan cahaya, anggaplah kita bulatkan menjadi 300.000 km/detik maka waktu tempuh yang diperlukan sinyal GPS hingga ke objek penerima dibumi hanyalah 20.200/300.000 = 0,0673 detik. Hal itu berarti jika terjadi kesalahan atau perbedaan pengukuran waktu antara satelit dengan GPS penerima selama 1/1000 detik saja maka lokasi objek yang diukur akan meleset sejauh 300 km. Untuk itu diperlukan pembangkit waktu yang sangat presisi agara kesalahan pengukuran bisa diminimalisir. Satelit GPS sendiri menggunakan "atomic clock" sebagai pembangkit waktunya dengan tingkat ketepatan perhitungan hingga sepersembilan milyar detik. Sayangnya harga atomic clock sangat mahal sekita USD 100K yang tentunya nggak bakal mampu kita beli bila dipasang di GPS penerima

T:

Ok,.ok,.. tapi gua tetap nggak ngerti alasan loe kenapa mesti butuh 4 satelit untuk mengukur data ketinggian dan apa hubungannya dengan "kuliah"-an loe tentang atomic clock tadi

J:


Gini bos, setiap satelit GPS mengirimkan data posisi (X,Y,Z) kepada penerima. Nah anggaplah hanya tiga satelit yang bisa diterima oleh GPS kita, itu berarti ada 3 variabel dalam 3 persamaan yang diterima oleh GPS. Hal itu berarti ketiga persamaan tersebut nantinya akan menghasilkan satu perhitungan yang menunjukkan dimana lokasi kita berada. Gua tulis aja ya biar gampang:
X 1+Y1+Z1 = X2+Y2+X2 = X3+Y3+Z3
Karena masing-masing nilai (X,Y,Z) tiap satelit tersebut berbeda-beda maka agar bisa menghasilkan perhitungan yang sama perlu ditambahkan 3 variabel lagi yang berlaku untuk semua informasi tersebut, sebutlah (a,b,c) sehingga formulanya berubah menjadi:
aX 1+bY1+cZ1 = aX2+bY2+cX2 = aX3+bY3+cZ3
Variabel (a,b,c) tersebut adalah merupakan informasi ketinggian kita. Karena ada tiga variabel yang tidak kita ketahui dalam tiga persamaan yang berbeda maka secara matematika hal itu bisa dilakukan. Bila proses pengiriman informasi satelit ke GPS penerima berlaku di kondisi sempurna maka dengan ke tiga informasi tersebut kita sudah mengetahui dimana posisi dan pada ketingian berapa kita berada. Sayangnya secara praktek hal itu tidak terjadi. Terdapat perbedaan atau kesalahan saat pembacaan sinyal satelit akibat dari perlambatan sinyal GPS di atmosfir dan juga pembangkit waktu GPS kita yang tidak seakurat seperti apa yang digunakan oleh GPS satelit. Itu berarti ada satu variabel lagi yang nggak kita ketahui yakni "waktu (T)".
Berarti kita memiliki 4 variabel yang tidak kita ketahui yakni X,Y,Z dan T. Untuk menghitungnya dibutuhkan 4 persamaan metematika yang berbeda, oleh karena itulah kita butuh informasi posisi dari satelit ke empat

T:

i c,.. jadi dengan 4 variabel dari 4 persamaan yang berbeda, secara matematis kita akan tahu mengetahui dimana posisi kita berada, gitu

J:

Yup, betul bos. Hal ini pula mengapa pada saat kita menerima informasi dari 3 satelit GPS kita sudah tahu dimana posisi kita berada secara 2 dimensi bukan 3 dimensi, karena pada saat itu, data ketinggian diabaikan. Yang dihitung adalah data X,Y dan T. Kenapa data ketinggian di abaikan ? Karena GPS device lebih mengutamakan posisi secara 2 dimensi terlebih dahulu, sehingga variabel ketiga digunakan untuk menghitung beda waktu agar hasil perhitungan posisi bisa dipertanggungjawabkan
Satu hal lagi, tentu loe masih inget artikel gua tentang "Pengukuran Ketinggian", bukan

T:

Masih, ... masih. tapi apa hubungannya

J:

Nah data ketinggian yang diperoleh dari perhitungan matematika tadi nantinya akan di sesuaikan dengan "geodetic DATUM" yang saat itu digunakan oleh GPS device. Sehingga hasil pengukurannya lebih sesuai dengan kondisi data ketinggian dimana GPS penerima tersebut berada . Ini gua kasih gambarnya lagi dari artikel kemaren, biar tambah jelas :








[navigasi.net] Peta - Umum - Salah Ukur Data Ketinggian ?

Keterangan:
1. Geoid, berupa permukaan laut yang merupakan dasar dari pengukuran suatu tinggi benda di permukaan bumi
2. Ellipsoid, garis lengkung sempurna yang mewakili permukaan bumi, dibuat sedekat mungkin (berhimpitan) dengan garis Geoid
3. Bentuk permukaan bumi yang sebenarnya.

H = Gravity-related height, data ketinggian yang sebenarnya dari suatu permukaan bumi terhadap permukaan air laut
N = Geoid height, perbedaan tinggi antara Geoid dengn Ellipsoid
h = Ellipsoidal height, penjumlahan dari N + H.



J:

Nah hasil perhitungan matematika tadi ditambah penyesuaian dengan "geodetic DATUM" tertentu maka kita memperoleh nilai (h) dari gambar diatas.

T:

Waaaahhhh,.. bener juga loe. Sekarang makin jelas aja gua, ....
Eh, ngomong-ngomong gimana sih cari hasil 4 variabel dari 4 persamaan yang berbeda

J:

Lho ..... .....
Emang lu nggak tahu cara ngitungnya

T:

He,..he..he.. lupa gua, soalnya dulu waktu guru gua ngajarin tentang itu, gua pas lagi kebelakang

J:

Busyet dah, ............... Udah pergi sono..... cari bukunya dan pelajari lagi ....


Sumber : navigasi.net